Sebuah
balok yang diletakkan di atas meja dan diluncurkan dengan gaya dorong, semakin
lama geraknya akan semakin lambat dan akhirnya berhenti. Walaupun sudah ditarik
dengan gaya tertentu, balok belum juga bergerak. Dalam hal ini besar gaya yang
diberikan belum mencukupi. Akan tetapi, jika gaya yang diberikan cukup besar,
balok akan bergerak. Jika arah gaya tarik ke kanan, arah gaya gesekan ke kiri
dan sebaliknya.
Pada
permukaan yang lebih licin, balok lebih mudah bergerak. Pada permukaan yang
lebih besar, balok lebih sukar bergerak. Hal ini karena gaya gesekan pada
permukaan yang lebih licin dari pada gaya gesekan pada permukaan kasar.
Gaya
gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.
Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat
pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat
misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda
padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Gaya
gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel pintu yang berderit, dan
sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan
tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan
kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara
ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat
bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
ASAL GAYA GESEK
Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan.
Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek
(atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan
dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.
Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).
JENIS-JENIS GAYA GESEK
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah
benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang
tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat
pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling
friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin,
terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat
dan fluida disebut sebagai gaya Stokes atau gaya viskos (viscous force).
Gesekan biasanya terjadi di antara dua
permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udara, permukaan benda tersebut akan
bersentuhan dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda tersebut dengan
udara. Demikian juga ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu
terjadi antara permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut
sangat licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar
dalam skala mikroskopis. Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda,
tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun dari
atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan atom-atom sangat
dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik di antara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu kecil di antara dua permukaan benda
yang bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, misalnya ketika kita mendorong
sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan
akhirnya berhenti, karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan
permukaan meja serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam
skala miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan
tersebut.
Jika permukaan suatu benda bergeseran dengan
permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut melakukan gaya gesekan
antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda yang bergerak selalu
berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut. Selain menghambat gerak
benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati
pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin
sepeda motor, sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di
dalam mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat
rusak. Contoh ini merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh gaya
gesek.
Kita dapat berjalan karena terdapat gaya
gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan permukaan tanah. Jika anda
tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek tersebut bekerja antara permukaan
bawah kaki dengan permukaan tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya
kasar / bergerigi alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya
demikian karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas
sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari
tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin, maka
anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau gaya gesek
yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan anda. Ini merupakan
contoh gaya gesek yang menguntungkan.
Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di
tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan
ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal
dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada
permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku
yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan
translasi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan
translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur
di atas benda padat lainnya.
GAYA GESEKAN STATIK DAN KINETIK
Lakukanlah percobaan berikut ini untuk
menambah pemahaman anda. Letakanlah sebuah balok pada permukaan meja. Ikatlah
sebuah neraca pegas (alat untuk mengukur besar gaya) pada sisi depan
balok tersebut. Sekarang, tarik pegas perlahan-lahan sambil mengamati perubahan
skala pada neraca pegas. Tampak bahwa balok tidak bergerak jika diberikan gaya
yang kecil. Balok belum bergerak karena gaya tarik yang kita berikan pada balok
diimbangi oleh gaya gesekan antara alas balok dengan permukaan meja. Ketika
balok belum bergerak, besarnya gaya gesekan sama dengan gaya tarik yang kita
berikan. Jika tarikan kita semakin kuat, terlihat bahwa pada suatu harga
tertentu balok mulai bergerak. Pada saat balok mulai bergerak, gaya yang sama
menghasilkan gaya dipercepat. Dengan memperkecil kembali gaya tarik tersebut,
kita dapat menjaga agar balok bergerak dengan laju tetap; tanpa percepatan.
Kita juga bisa mempercepat gerak balok tersebut dengan menambah gaya tarik.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya
gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum
sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.
Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya
berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan
laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada
permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika
benda bergerak disebut gaya gesekan kinetik (lambangnya fk)
(kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”). Ketika
sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja
berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding
dengan Gaya Normal.
GAYA GESEK DI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Letakkan
telapak tangan Anda di atas meja, lalu gerakkan dengan telapak tangan tetap
menyentuh alas meja, atau menggesek. Anda akan merasakan gaya yang berlawanan
dengan arah gerakan tangan Anda yang disebut dengan gesekan.
2. Gesekan
terjadi ketika sebuah tuas rem ditekan sehingga bantalan rem membuat gerakan
roda melambat, ketika sebuah kapal boat melaju di atas air, dan ketika penerjun
bebas jatuh di angkasa.
3. Jika
tidak terdapat gesekan, maka kapan saja Anda berjalan, maka Anda akan
terpeleset seperti ketika Anda berjalan di atas es.
4. Tanpa
gesekan, roda mobil tidak akan dapat berputar dan mobil pun tidak dapat
bergerak.
5. Anda
juga tidak dapat menghapus tulisan Anda yang salah ketika Anda menulis dengan
pensil.
APLIKASI GAYA GESEK DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Gaya gesekan dapat diperbesar ataupun diperkecil
disesuaikan dengan tujuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai
cara yang dilakukan untuk memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pemberian pelumas atau oli pada roda atau
rantai sepeda agar gesekannya dapat diperkecil.
2.
Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk
mendorong benda agar lebih mudah. Apabila kita mendorong meja atau lemari yang
cukup berat maka digunakan gelondongan kayu agar gaya gesekan yang terjadi
dapat diperkecil.
3.
Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal
ini bertujuan agar gaya gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak
tergelincir pada saat berlari dan menendang bola.
4.
Membuat alur-alur pada ban mobil atau
motor. Untuk
menghindari permukaan licin pada jalan yang dilewatinya, pada ban motor dan
mobil terdapat alur-alur. Alur-alur ini bertujuan untuk memperbesar gaya
gesekan antara ban dan permukaan jalan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
ADANYA GAYA GESEK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Gaya
gesekan yang sedang kita bahas memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan
kerugian ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa
keuntungan gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut.
Kita
dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara sepatu dengan
lantai yang meyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu,
permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil
tidak slip ketika bergerak di atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal
menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir.
Apa
yang akan terjadi apabila sepeda yang kamu naiki tidak memiliki rem? Rem pada
sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang
bergerak. Gesekan antara karet rem dengan peleg membuat laju sepeda akan
semakin lambat ketika di rem.
c)
Gesekan antara roda kendaraan bermotor dengan
jalan.
Dengan
adanya gesekan, kecepatan mobil dapat dipercepat maupun diperlambat, sehingga
mobil dapat bergerak maupun berhenti.
d)
Orang dapat berjalan karena adanya gesekan
antara telapak kaki dengan permukaan jalan.
e)
Gesekan pada parasut dengan udara yang dapat
memperlambat gerak jatuh.
f)
Memperbesar gesekan antara permukaan ban
dengan permukaan jalan.
Permukaan
ban dibuat kasar agar dapat memperbesar gesekan antara permukaan ban dengan
permukaan jalan. Dengan cara itu mobil dapat melaju dengan cepat.
g)
Jalan
raya dibuat permukaannya kasar agar terjadi gaya gesekan antara ban mobil dan
permukaan jalan raya sehingga mobil dapat bergerak atau tidak mudah
tergelincir.
h)
Sepatu olah raga telapaknya dibuat kasar agar
pemain olah raga tidak mudah terpeleset
2. Kerugian
Gaya Gesekan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Selain
memiliki manfaat, gaya gesekan juga memiliki kerugian. Berikut beberapa
kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya
gesekan menyebabkan benda yang begerak akan terhambat gerakannya. Adanya
gesekan antara ban sepeda dengan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda
dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan
menghambat gerakan suatu benda.
b)
Menyebabkan aus
Ban
sepeda kita menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian
bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban atau sepatu dengan
aspal. Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.
c)
Adanya jalan tidak rata atau tidak beraspal
mengakibatkan gerak atau laju kendaraan menjadi lambat
d)
Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk
mengurangi adanya gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri)
e)
Gaya gesekan pada mesin mobil dapat
menimbulkan panas sehingga mobil perlu diberi minyak pelumas.
f)
Gaya gesekan antara udara dan mobil, pesawat
terbang, atau kereta api mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu tidak dapat melaju
dengan kecepatan penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar