Jumat, Januari 06, 2012

Khasiat tanaman liar Pecut Kuda untuk kesehatan


pecut kuda





Tanaman yang berasal dari Amerika tropis ini dapat ditemukan di daerah cerah, sedang terlindung dari sinar matahari, pada ketinggian satu hingga 1500 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan ini merupakan tanaman tahunan yang berbatang tegak dengan ketinggian 20 90 cm. Daunnya tunggal dan bertangkai dengan letak yang berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkat menyempit sedangkan ujungnya runcing.
Tepi daun bergerigi dengna permukaan jelas berlekuk-lekuk yang panjangnya mencpai empat hingga delapan sentimeter. Sedangkan lebarnya tiga hingga enam sentimeter, berwarna hijau tua. Bunganya majemeuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang, seperti pecut, panjangnya empat hingga 20 sentimeter.
Bunganya meka dalam waktu yang berbeda, ukurannya kecil, berwarna ungu, jarang berwarna putih. Buah berbentuk garis, berbiji dua. Bijinya berbentuk jarum dan berwarna hitam. Untuk jenis Stachytarpheta indica Vahl, tingginya mencapai dua meter.
Biasanya dipelihara sebagai tanaman pagar dan mempunyai khasiat obat yang sama dengan jenis Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl. Pecut kuda dapat diperbanyak dengan biji.
Bagian yang digunakan untuk pengobatan baisanya adalah herba, bunga dan akar. Untuk penyimpanan,s etelah dicuci dan dipotong-potong, jemur sampai kering.
Herba digunakan untuk pengobatan infeksi dan batu saluran kencing, sakit tenggorokan karena radang (faingtis), batuk, rematik, dan haid tidak teratur. Bunga dan tangkainya diguankan untuk pengobatan radang hati (hepatitis A). Sedangkan akarnya diguankan untuk pengobatan keputikan (leukore).
Cara pemakaian, untuk obat yang diminium, rebus 15 – 30 g herba kering atau 30 – 60 g herba segar, lalu minum air rebusannya. Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti bisul, radang kulit bernanah, dan luka.
Resep penggunaan pecut kuda untuk pengobatan. Berikut empat resep penggunaan tanaman liar pecut guna untuk pengobatan

1. Radang tenggorokan
Bahan: 50 gram herba pecut kuda segar, dua buah kencur ukuran sedang, dua suing bawang putih.
Pengolahan: cuci bahan-bahan terebut lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan ½ cangkir air gula sampai diaduk rata, lalu peras dan saring.Penggunaan: minuman air yang terkumpul lakukan tiga kali sehari, selama tiga hingga lima hari.

Keputihan

Bahan: 50 gram akar pecut kuda segar
Pengolahan: cuci dan iris-iris seperlunya. Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya.
Penggunaan: dibagi untuk dua kali minum, pagi dan soree hari, masing-masing ½ gelas

Hepatitis A
Bahan: lima hingga 10 tangkai bunga pecut kuda.
Pengolahan: cuci lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dlaam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.
Penggunaan: Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh

Rematik
Bahan: 30 – 60 gram herba pecut kuda segar.
Pengolahan: cuci dan potong-potong seperlunya. Rbus dengan tiga gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa satu gelas.
Penggunaan: setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.

Tidak ada komentar: